Ricky Gunawan, Sarjana Teknik Kimia ITB dengan IPK Cum Laude

Disadur dari Situs ITB

BANDUNG, itb.ac.id – Ricky Gunawan menjadi salah satu wisudawan yang mendapatkan predikat cum laude dalam Wisuda Ketiga Institut Teknologi Bandung (ITB) Tahun Akademik 2017/2018 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) Bandung, Sabtu (21/7/2018). Mahasiswa Teknik Kimia ITB angkatan 2014 itu, berhasil lulus dengan IPK 3.96.

Rigun, sapaan Ricky Gunawan, itu mengatakan, selama kuliah di ITB hampir semua mata kuliah yang ia pelajari mendapatkan nilai A. Hanya tiga mata kuliah saja yang nilainya di luar A. Meskipun demikian, Rigun mengaku sangat puas dengan hasil yang telah ia capai selama empat tahun belajar di ITB.

Prila kelahiran Jakarta, 4 Agustus 1996 itu merupakan alumni SMA IPEKA Sunter. Rigun mengambil topik penelitian tentang katalis sebagai Tugas Akhir (TA). Di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Subagjo, Rigun dan rekan penelitiannya, Abdullah yang juga mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2014 berhasil mengembangkan katalis Zeolite untuk memproduksi bensin dari minyak kelapa sawit.

Awalnya, Rigun bingung untuk menentukan topik penelitian yang akan dijadikan tugas akhir. Namun setelah berdiskusi dengan rekan penelitiannya itu, mereka sepakat untuk memilih topik katalis yang dikerjakan di Laboratorium Teknik Reaksi Kimia (TRK), salah satu lab favorit di Teknik Kimia ITB.

“Akhirnya kami memilih tentang katalis karena memang di Indonesia sendiri hampir semua industri kimia masih mengimpor katalis. Selain itu, melihat kenyataan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia, mengekspornya dengan harga jual yang relatif rendah, serta mengimpor bahan bakar minyak dengan harga yang lumayan mahal, akhirnya kami tertarik untuk mengembangkan katalis yang dapat mengubah minyak kelapa sawit menjadi bensin. Dengan begitu, kita dapat menekan impor bensin dan memberi nilai tambah terhadap produk dari minyak sawit,” terang Rigun.

Selain berhasil mendapat IPK yang nyaris sempurna, Rigun juga pernah menjuarai beberapa kompetisi, salah satunya adalah juara 1 Case Study pada National Chemical Engineering Symposium (NACES) 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. NACES merupakan salah satu ajang kompetisi paling bergengsi dalam dunia Teknik Kimia. Ia juga berhasil mendapat predikat sebagai Mahasiswa Berprestasi Teknik Kimia ITB tahun 2016.

Saat ini, Rigun berhasil menjadi satu dari tiga orang mahasiswa Teknik Kimia ITB terpilih yang mendapat beasiswa STEM dan akan melanjutkan studi S2 di Sungkyunkwan University (SKKU), Korea Selatan. Selain fokus dalam dunia akademik, Rigun juga aktif dalam berorganisasi. Ia merupakan Kepala Divisi Akademik di Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (Himatek) ITB.

Rigun mengatakan bahwa kuliah di ITB tidaklah mudah, banyak suka dan duka yang harus dihadapi, juga tantangan. Namun semua itu bisa ia lalui dengan baik. “Saya senang berkuliah di ITB karena teman-teman angkatan saya baik, dosen-dosennya kompeten, lingkungannya asri, dan ilmu yang saya peroleh terasa sekali manfaatnya. Tapi, ada dukanya juga sih, kita harus siap uji mental, apalagi teknik kimia dengan beban akademik yang sangat berat, TA 3 kali, ada ujian kompre, 2 kali labtek, dan lain-lain,” ujar Rigun.

Rigun juga menjelaskan bahwa ia tertarik terhadap teknik kimia sejak masih duduk di bangku SMA. Ia sangat suka membaca dan mempelajari hal – hal terkait proses dan produksi skala besar, ekonomis, dan aplikatif sehingga menurutnya Teknik Kimia adalah jurusan yang tepat. Ia berharap kelak dapat memiliki industri katalis yang mampu mencukupi kebutuhan katalis di Indonesia.

Reporter: Jonatan Kevin Daniel