Cerita Profesor ITB Dapat Bantuan Riset Rp 1 Juta hingga 5 Kali Kejar Jokowi

Tangerang Selatan

Profesor Subagjo dari Institut Teknologi Bandung (ITB) bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di rakornas Kemenristek. Subagjo bersama tim berkontribusi mengembangkan katalis untuk konversi sawit menjadi bahan bakar nabati.

Jokowi memuji kontribusi Subagjo dan tim mengenai riset tersebut. Jokowi pun menyentil masih adanya yang mengimpor minyak untuk bahan bakar.

“Dua tahun nggak ada kemajuan apa-apa. Padahal ada Inpres. Karena apa? Banyak yang masih senang impor minyak. Dipikir saya nggak tahu. Sehingga betul-betul saya apresiasi yang dilakukan Prof Subagjo dan tim. Jadi gimana ini awalnya?” ujar Jokowi di Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek), Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (30/1/2020).

Subagjo yang ahli dalam katalis menjelaskan awal pemanfaatan katalis untuk mengoptimalkan melimpahnya sawit di Indonesia. Pihaknya sudah bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero).

“Waktu itu Pertamina mau kerja sama dengan Korsel untuk proses ini. Saya bilang kalau melibatkan katalis, saya bilang ITB saja cukup. Sejak tahun 2000 saya sudah mengembangkan katalis dengan Pertamina,” kata Subagjo.

Jokowi bertanya kepada Subagjo, berapa bantuan yang diberikan Pertamina. Subagjo menjawab sudah mendapat bantuan Rp 46 miliar, namun dinilai Jokowi masih kecil.

“Baru ini kami dapat Rp 46 miliar,” kata Subagjo.

“Itu juga kecil. Dana sawit kita mendekat Rp 35 triliun. Untuk apa disimpan saja. Saya sudah perintahkan perbanyak bantuan ke ITB untuk katalis,” kata Jokowi.

“Sebelumnya kita dapat bantuan cuma dapat Rp 1 juta. Jadi Rp 46 miliar itu kami rasa sangat besar,” jawab Subagjo.

Disadur dari detik.com