Kunjungan Industri Ke PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

Pada hari Kamis, 23 Agustus 2018, rombongan Teknik Kimia ITB beranggotakan 37 orang dari angkatan 2015, 2016, dan 2017 bersama dengan Dr. Dendy Adityawarman melaksanakan kunjungan industri ke PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Citeureup, Bogor.

Rombongan peserta kunjungan berjumlah 36 orang berangkat dari ITB Ganesha pada pukul 03.30 WIB menggunakan transportasi bus, sedangkan 1 orang peserta kunjungan bersama Dr. Dendy Adityawarman bergabung dengan rombongan peserta kunjungan yang lainnya di SPBU Pertamina Cibubur. Perjalanan dari Bandung ke Bogor berjalan dengan lancar dan rombongan tiba di kompleks industri PT Indocement Tunggal Prakarsa 1 jam lebih awal dari waktu yang telah ditentukan oleh pihak PT Indocement Tunggal Prakarsa (pukul 07.00 WIB). Rombongan kemudian diarahkan ke Indocement SHE Learning Center yang merupakan tempat penerimaan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa. Setelah menunggu selama kurang lebih 45 menit di area parkir Indocement SHE Learning Center, rombongan disambut oleh Bapak Dedi A. Dasuki dari bagian Corporate People Development Department PT Indocement Tunggal Prakarsa dan langsung diarahkan untuk menuju ruangan lantai 2 Indocement SHE Learning Center.

Acara diawali dengan sambutan dari Bapak Yulius Wijaya selaku perwakilan dari PT Indocement Tunggal Prakarsa, kemudian diikuti dengan ucapan terima kasih dari pihak Teknik Kimia ITB yang diwakili oleh Dr. Dendy Adityawarman atas kesediaan PT Indocement Tunggal Prakarsa. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan profil singkat perusahaan, diikuti dengan pemaparan tentang proses yang berlangsung di PT Indocement Tunggal Prakarsa.

PT Indocement Tunggal Prakarsa merupakan salah satu produsen semen terbesar di Asia Tenggara. Sejak tahun 1975 sampai 2018, PT Indocement Tunggal Prakarsa telah membangun 10 plant di daerah Citeureup, 2 plant di Kompleks Pabrik Palimanan Cirebon, dan 1 plant di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Dengan 13 plant tersebut, PT Indocement Tunggal Prakarsa telah mencapai angka produksi 18 ton semen / tahun. PT Indocement Tunggal Prakarsa juga mengklaim bahwa perusahaan mereka merupakan produsen semen dengan kualitas terbaik di Indonesia. PT Indocement Tunggal Prakarsa memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan produsen semen lain di Indonesia, yaitu satu-satunya produsen semen putih di Indonesia dan kualitas semen yang diproduksi jauh di atas Standar Nasional Indonesia (SNI). Sesuai dengan tagline mereka, mereka mengklaim bahwa bangunan yang dibangun dengan semen tiga roda (merk dagang produk semen PT Indocement Tunggal Prakarsa) sangat kokoh dan terpercaya. Bahkan, biaya untuk merubuhkan bangunan yang dibangun dengan semen tiga roda lebih mahal dibandingkan dengan biaya untuk membangun bangunan itu sendiri.

Proses produksi semen di PT Indocement Tunggal Prakarsa diawali dengan drilling atau pengeboran gunung kapur, yang merupakan bahan baku utama pembuatan semen, sedalam 15-20 meter. Bahan baku lainnya untuk membuat semen adalah tanah liat, pasir besi, dan pasir silika. Setelah itu, bahan peledak dimasukkan ke dalam lubang sedalam 15-20 meter tersebut untuk meledakkan gunung kapur sehingga diperoleh bongkahan-bongkahan kapur berukuran besar. Bongkahan-bongkahan kapur berukuran besar tersebut kemudian diperkecil dengan menggunakan crusher. Setelah itu, kapur yang telah berukuran lebih kecil digiling lagi dengan menggunakan mill sehingga teksturnya seperti pasir. Proses selanjutnya berlangsung di dalam rotary kiln, sebuah reaktor yang mampu menahan suhu ekstrem, dimana terjadi proses pembakaran pasir kapur pada suhu antara 1500 – 1700 OC. Setelah mengalami proses pembakaran, terbentuklah klinker. Klinker yang bersuhu ekstrem tersebut kemudian didinginkan di dalam cooler dengan tujuan keamanan dalam melakukan transportasi dan storage, serta heat recuperation. Setelah melewati cooler klinker kemudian dilewatkan dalam Finish Mill sehingga klinker berbentuk powder.

Setelah pemaparan profil perusahaan dan proses produksi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Sekitar pukul 11.30 WIB, seluruh rangkaian acara pemaparan dan tanya jawab bersama PT Indocement Tunggal Prakarsa selesai. Sebelum meninggalkan ruangan, dilakukan acara pertukaran plakat antara PT Indocement Tunggal Prakarsa dan Teknik Kimia ITB. Setelah itu, rombongan peserta kunjungan langsung diajak untuk melihat unit-unit operasi di Plant 14 PT Indocement Tunggal Prakarsa. Karena alasan safety, para peserta kunjungan tidak diperbolehkan untuk turun dari bus dan hanya melihat unit-unit operasi dari dalam bus yang berjalan mengelilingi kompleks pabrik 14. Sembari berkeliling, rombongan peserta kunjungan juga diberi penjelasan terkait dengan unit proses yang bersangkutan.

Sebelum meninggalkan PT Indocement Tunggal Prakarsa dan bertolak ke Bandung, dilakukan foto bersama. Rombongan pun pulang dan tiba di Bandung pada pukul 16.30 WIB. Dengan kunjungan tersebut, diharapkan mahasiswa Teknik Kimia ITB memperoleh manfaat dan pengalaman tambahan terkait kondisi nyata yang ada di sebuah pabrik kimia, khususnya proses produksi semen, serta menjalin hubungan baik dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa. Adapun tanggapan peserta kunjungan sangat positif dan berkesan dimana semua peserta mendapat tambahan pengalaman dan wawasan. Hal yang mungkin masih terasa kurang dari kunjungan ini adalah pemilihan waktu kunjungan yang kurang dipikirkan secara matang yang berakibat pada bentroknya jadwal kunjungan dengan jadwal kuliah mahasiswa.

 

Dokumentasi