Tim Mahasiswa Teknik Kimia ITB Meraih Gelar Juara Pada Beberapa Kategori Event ICHEC 2022

Tim HAKA! yang beranggotakan Vincent Felixius (13018100), Timotius Weslie (13018044), dan Bryan (13018079) menjadi juara 1 pada Plan Design Competition IChEC 2022. Lomba plant design tahun ini bertemakan Low Carbon Industry, dimana Tim HAKA! yang dibimbing oleh Bapak Jenny Rizkiana, S.T, M.T, Ph.D. merancang pabrik biomethanol dari bahan baku limbah kelapa sawit. Tujuan perancangan pabrik biomethanol adalah untuk menutupi impor metanol Indonesia dan sekaligus mengolah limbah kelapa sawit yang kerap menjadi masalah. Lomba Plant Design ini sangat menantang karena melibatkan banyak aspek Teknik Kimia. Namun, lomba ini juga menjadi pengalaman berharga untuk belajar dan berdiskusi dengan para praktisi industri.

Tim Caretaker terdiri dari dua orang yaitu Farhan Kamal (13018018) dan Dion Purnama Putra (13018072). Tim ini berhasil meraih 2nd runner up pada kompetisi Problem Solving IChEC 2022 yang bertemakan “Optimizing Carbon Savings in Oil Refinery Process”. Pada tahun ini seluruh tim diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh Company untuk meningkatkan nilai GHG emissions savings mereka. Pada kesempatan ini, kami membawakan solusi berupa penerapan Heat Integration Network pada proses produksi di Company A yang dapat mengurangi potensi pemakaian bahan bakar gas, sehingga nilai GHG savings Company dapat ditingkatkan. Dalam riset kami untuk menemukan solusi yang sesuai, kami dibimbing oleh Pak Anggit Raksajati sebagai dosen pembimbing kami agar dapat berdiskusi serta mendapatkan feedback yang berguna untuk merumuskan solusi yang paling tepat yang akan kami gunakan. Selain mendapatkan posisi 2nd Runner-up, Paper kami juga berhasil menjadi yang terbaik dengan mendapatkan predikat Best Paper.

Tim Survivore terdiri dari dua orang yaitu Tito Wijayanto (13019041) dan Muhammad Faisal Prawiratama (13019043). Tim ini berhasil menjadi Juara 2 pada kompetisi Essay IChEC 2022 dengan judul Essay Biodegradable Food Packaging Film from Palm Oil Waste-Modified Polylactic Acid for Decarbonization through Circular Economy Scheme. Latar belakang dari essay ini adalah berdasarkan jumlah yang sangat tinggi dari plastik pembungkus konvensional menyebabkan sulitnya tercapai low carbon economy akibat kemampuan biodegradasi plastik konvensional yang sangatlah rendah serta GHG potential yang sangatlah tinggi. Disisi lain terdapat tingginya produksi CPO di Indonesia yang menyebabkan tingginya limbah bekas kelapa sawit seperti TKKS dan POME. Ide utama yang ditonjolkan dalam hal ini adalah memanfaatkan Polylactic Acid selaku bahan plastic komersial yang diperkuat dengan Cellulose Nanocrystal dari TKKS dan PHA dari POME. Selain itu, dalam membentuk implementasi tersebut Circular Economy Scheme akan diterapkan selaku bentuk implementasi berkelanjutan. Kesan yang didapatkan adalah kesenangan yang luar biasa serta achievement yang membuat diri menjadi sangat Bahagia. Dalam hal ini memenangkan kompetisi tingkat internasional ini merupakan Langkah yang sangat baik untuk memberdayakan prinsip low carbon economy.

Tim Gasin yang beranggotakan Bryan Prama Ardiansyah (13018051) dan Monica Berliana Triano (13018057) yang dibimbing oleh Dr. Wibawa Hendra Saputera menjadi Juara 2 (1 Runner Up) dalam Kompetisi Problem Solving yang diselenggarakan oleh IChEC (Indonesia Chemical Engineering Competition) 2022. Pada tahun ini, Kompetisi Problem Solving bertemakan “Optimizing Carbon Savings in Oil Refinery Process” dengan masalah yang diberikan yaitu tercapainya minimum GHG (Green House Gases) emission savings requirement oleh ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) sebesar 65%, sedangkan nilai GHG emission savings Company A untuk memproduksi HVO (Hydrogenated Vegetable Oil) hanya mencapai 62,9%. Tim Gasin menawarkan solusi teknologi berupa “Methanol Production as The Implementation of CCUS In the HVO Production Process From RBDPO to Increase GHG Emission Savings”. Kompetisi Problem Solving ini terbagi menjadi tiga babak dengan babak pertama adalah pembuatan abstrak. Pada pembuatan abstrak, tim Gasin melakukan studi literatur untuk mengumpulkan beberapa solusi untuk menjawab permasalahan yang diberikan. Terdapat dua solusi yang diperoleh, yaitu integrasi panas pada proses utama pabrik dan memproduksi new value-added compound berupa metanol. Dengan beberapa pertimbangan, produksi metanol dipilih sebagai solusi permasalahan pada Company A. Babak kedua adalah pembuatan full paper. Pada pembuatan full paper, tim Gasin melakukan simulasi dari solusi permasalahan yang telah dipilih dengan menggunakan software berupa Aspen HYSYS V11. Selain itu, tim Gasin juga menghitung GHG emission savings yang dihasilkan dari memproduksi metanol yaitu sebesar 68% (sudah melewati batas minimum GHG emission savings requirement oleh ISCC). Babak ketiga atau terakhir adalah presentasi final. Pada presentasi final, tim Gasin membuat PPT terlebih dahulu yang dilanjutkan dengan latihan presentasi secara mandiri dan bersama Pak Wibawa Hendra Saputera sebagai pembimbing. Bersama pembimbing, kami diberikan masukan dan tips presentasi. Kompetisi ini sangat memberikan pengalaman bagi kami untuk mengembangkan kemampuan dan keilmuan yang sedang kami pelajari. Selain itu, kompetisi ini mengingatkan kami mengnai isu terkait climate change (perubahan iklim) yang perlu diperhatikan untuk setiap industri energi agar dapat menguragi emis gas rumah kaca. Tim Gasin mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, pembimbing kami, panitia IChEC, dan pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan doa kepada kami.

Kompetisi kasus bisnis IChEC memberikan tantangan kepada seluruh partisipannya untuk memberikan solusi terhadap Sustainable Development pada produk personal care. Oleh karena itu, tim Invicta yang terdiri dari Priscilla Angelica, Claritta Sukmalovelina dan Zulfah Amala membuat sebuah solusi bernama Wardah Shampoo Cubes. Wardah Shampoo Cubes adalah shampoo terkonsentrasi dengan bentuk kubus yang didesain untuk mengurangi penggunaan plastik dan air. Satu kubus sudah diporsikan untuk sekali keramas untuk rambut dengan panjang apapun. Wardah Shampoo Cubes memiliki kelebihan travel friendly, mudah digunakan dan environmentally friendly.