Peresmian Industri-Katalis Pendidikan (Catalyst Teaching Industry)

Press Release
Nomor: 192/SP/HM/BKKP/X/2018
Peresmian Industri-Katalis Pendidikan (Catalyst Teaching Industry)

Bandung, 11 Oktober 2018, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia meresmikan Industri-Katalis Pendidikan (catalyst teaching industry) di Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalis, Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, ITB (TRK ITB). Program ini terkait dengan program penguatan inovasi yang diperoleh oleh TRK ITB sejak tahun 2017. Tahun ini adalah pelaksanaan program tahun kedua.

Program pembangunan dan penegakan Industri-Katalis Pendidikan ITB ini telah didahului oleh serangkaian penelitian eksploratif dalam merancang dan mensintesis katalis, bekerja sama dengan berbagai industri proses nasional, sejak 25 tahun yang lalu.

Bersama PT Pupuk Iskandar Muda, TRK ITB melakukan kerjasama membangun adsorben untuk membersihkan gas alam dengan menyerap gas pengotor H2S. Adsorben yang kemudian diberi nama PIMIT-B1 ini diproduksi secara komersial dan telah digunakandi berbagai industri pemrosesan gas.

Bersama PT Pertamina (Persero), TRK ITB telah bekerja sama merancang dan mensintesis katalis pengolahan hidro nafta dan diesel berbasis logam Ni dan Mo. Beberapa hasil penelitian dalam sintesis katalis ini berpotensi untuk dikomersialisasikan.

TRK ITB didanai oleh BPDS KS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit), melakukan inovasi katalis untuk memproduksi bensin dan bahan kimia dan minyak kelapa sawit. Kini, hampir seluruh penelitian yang dilaksanakan di TRK ITB berorientasi pada usaha-usaha komersialisasi hasil penelitian.

Industri-Katalis Pendidikan ITB terdiri dari 3 seksi, yakni :

  1. Unit produksi katalis, unit ini mempunyai peran krusial dalam menjembatani penelitian skala lab. Skala pilot dan skala komersial. Industri-Katalis Pendidikan dirancang sebagai unit produksi katalis dengan kapasitas 5 kg untuk setiap batch. Unit proses ini sangat dibutuhkan untuk keperluan evaluasi unjuk kerja katalis yang membutuhkan katalis dalam jumlah besar.
  2. Unit karakterisasi katalis, yang terdiri dari berbagai alat untuk mengevaluasi sifat fisika dan kimia katalis, seperti mengukur sifat-sifat permukaan katalis, sifat-sifat adsorpsivitas, sifat oksidasi-reduksi katalis, dan lain-lain. Unit ini berperan untuk evaluasi dan pengendalian kualitas katalis, dan
  3. Unit evaluasi unjuk kerja katalis, yang terdiri dari beberapa reaktor tubular unggun tetap bertekanan tinggi dan reaktor partaian.

Untuk mendukung pendidikan, Industri-Katalis Pendidikan digunakan sebagai unit untuk mengimplementasikan teori-teori sintesis katalis, karakterisasi katalis serta evaluasi unjuk kerja reaktor dan unjuk kerja katalis.

Staf pengajar yang terlibat berjumlah 6 (enam) orang. Mereka adalah staf pengajar pengampu mata kuliah – mata kuliah Teknik Reaksi Kimia, Katalis dan Katalisis, Analisa dan Evaluasi Reaktor Industri, Metoda Pengukuran dan Analisis, Perancangan Proses, Evaluasi Proses, dan beberapa mata kuliah dari Teknik Bioenergi dan Kemurgi.

Mahasiswa peserta kuliah akan mendapatkan teori melalui diskusi dan tutorial di dalam kelas. Kemudian mereka mengimplementasikan teori tersebut difasilitas Industri-Katalis Pendidikan. Mahasiswa yang terlibat adalah mahasiswa Teknik Kimia Strata 1, 2 dan 3.

Pada kesempatan ini, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi juga menyerahkan secara simbolik, 17 ton katalis yang diproduksi oleh TRK ITB bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero), untuk digunkan di kilang RU-IV Cilacap PT Pertamina (Persero). Katalis hasil pengembangan TRK ITB bersama PT Pertamina (Persero) ini diberi nama PK 230 TD, yang digunakan untuk membersihkan fraksi diesel dari pengotor senyawa sulfur dan nitrogen. Katalis merah putih ini adalah satu-satunya katalis yang disintesis dengan teknologi nasional dan digunakan untuk  di unit proses komersial seperti di unit pengilangan minyak bumi.

Setelah ini beberapa katalis untuk produksi bahan bakar nabati dari minyak nabati akan diuji-cobakan di beberapa unit komersial milik PT Pertamina (Persero). Katalis untuk produksi avtur nabati dari minyak inti sawit akan diuji-cobakan di RU-IV Cilacap, dan katalis untuk produksi diesel nabati dari minyak sawit akan diuji-cobakan di RU-II Dumai.

Hasil ini secara langsung memperlihatkan bahwa program penguatan inovasi yang dirancang dan iinisiasi oleh Kemenristekdikti berdampak langsung bagi akselerasi implementasi hasil-hasil penelitian yang bermuara pada komersiaslisasi hasil penelitian.