Mesin Pengering Stevia Hibah dari Program PPMI ITB

Lazimnya, Thio Setiowekti membutuhkan 2 hari untuk mengeringkan 60 kg stevia (Stevia rebaudiana) segar. Harap mafhum, petani di Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, itu, mengandalkan pengeringan dari panas matahari. Pengeringan lebih lama saat musim hujan hingga 2 pekan. Selain, ketergantungan terhadap cuaca, kadar air stevia kering hasil penjemuran panas matahari tidak merata dan daun kerap berubah menjadi kecokelatan.

“Kadar air produk yang dihasilkan tidak seragam dan berpotensi terkontaminasi kotoran. Sementara pasar menginginkan daun stevia dengan kadar air kurang dari 10% dan daun tetap berwarna hijau,” tutur Thio. Kini petani stevia sejak 2018 itu hanya membutuhkan waktu 8 jam untuk mengeringkan daun tanaman anggota famili Asteraceae itu. Tentu hal itu meringankan pekerjaan Thio.

Ternyata Thio menggunakan mesin pengering dari hibah Program Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi (PPMI), Institut Teknologi Bandung (ITB), pada Agustus 2021. Mesin itu berbahan besi nirkarat 430 kategori aman kontak dengan makanan (food grade) dan rak berbahan besi nirkarat 304. Lemari pengering berukuran 1,3 m x 0,6 m x 1,6 m itu berbahan bakar gas elpiji. Prof. Dr. Ir. Lienda A. Handojo, M. Eng. dan tim melengkapi peranti dengan dimmer untuk menurunkan daya jika menggunakan listrik.

Berita Selengkapnya: https://pengabdian.lppm.itb.ac.id/information/pengering_stevia_semula_48_jam_kini_8_jam